NuansaKita – Palembang : Provinsi Sumatera Selatan tidak hanya dikenal dengan wisata kulinernya, tetapi juga memiliki banyak komoditi unggulan yang siap menembus pasar internasional. Namun, untuk mencapai hal tersebut, banyak kendala yang dihadapi.
Diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Permana, Selasa (18/10), Salah satu komoditi yang masih kalah bersaing dengan negara luar seperti Malaysia yakni komoditi Karet yang belum memenuhi kriteria pasar internasional.
“Karet Sumsel masih dibawah Malaysia, bisa dari faktor rendaman air, fisik dan tingkat kelenturannya. Hal itu mengakibatkan permintaan pasar berkurang,” ujarnya.
Meskipun dalam neraca dagang, sambung Permana, dalam 13 bulan terakhir ini mengalami kenaikan yakni 1,2 Milyar US Dollar. Namun, untuk Sumsel pada semester dua 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan semester dua pada 2015 lalu. “Selain itu, Sumsel juga masih surplus dibandingkan impor,” ungkapnya.
Sebelumnya, jelas Permana, tujuh bulan yang lalu rencananya ada empat Kementerian akan membeli karet lokal. Diantaranya Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Pelabuhan Laut yang akan memanfaatkan karet untuk bantalan kapal, Kementerian PUPR untuk dijadikan sebagai campuran aspal, serta BUMN yang ingin mengembangkan karet pada alat otomotif.
“Namun terlalu banyak kriteria yang harus dipenuhi. Sehingga, rencana tersebut hingga saat ini belum terealisasi. Oleh karena itu, Sumsel harusnya berkaca pada Cina yang mampu mempunyai dan memenuhi kriteria khusus itu,” ujar Permana.(juwita).