Nuansakita – Palembang : Pedagang kali lima lorong basah Pasar 16 Ilir Kota Palembang akan melakukan aksi demonstrasi ke pemerintah kota Palembang terkait dengan rencana dibangunnya kios di lapak pedagang yang mereka tempati.(2/9)
Para pedagang menganggap pembangunan ini sangat memberatkan, karena setiap kios yang dibangun dan akan di tempati oleh pedagang dikenakan biaya sewa sebesar 25 juta rupiah. Dan kami juga menilai kios yang akan dibangun juga terlalu kecil dengan ukuran 1 m, ukuran kios seperti itu tidak cukup untuk meletakan barang dagangan, ujar Z salah satu pedagang yang tidak mau disebutkan namanya.
Sebelumnya kami sudah sampaikan persoalan ini kepada DPRD kota Palembang melalui delegasi kami beberapa waktu lalu (1/8), dan ditemui oleh komisi II Chandra Darmawan. Beliau mengatakan belum mengetahui rencana revitalisasi pasar tersebut, tambahnya
Sementara itu organisasi pendamping para pedagang kaki lima lorong basah pasar 16 ilir Palembang yang terdiri dari, Partai Rakyat Demokratik (PRD) kota Palembang, Serikat Pedagang Kaki Lima (SPK5), Liga Mahasiswa Nasional Demokratik (LMND) melalui juru bicaranya Darwis mengatakan, sepertinya pemerintah kota Palembang tidak perduli dengan kasus pedagang lorong basah ini.
Kami sudah mengirimkan surat untuk beraudensi dengan Walikota Palembang, Harnojoyo. Surat tersebut sudah kami sampaikan tanggal (22/8) tapi kami dibuat bingung dengan agenda Walikota ini, kami selalu dijanjikan untuk dapat bertemu tapi realisasinya tidak pernah ada. kata Darwis
untuk itu kami yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pasal 33 UUD 1945 meminta komitmen pemerintah kota Palembang untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, untuk itu kami berharap pemerintah kota Palembang mau berbaik hati untuk menerima dan membicarakan untuk mencari solusi persoalan yang ada di pasar lorong basah pasar 16 ilir Palembang.(Sibawaihi)