Terlebih, ia sendiri juga langsung mencoba langsung gula tersebut di sela paparan tersebut. “Saya secara pribadi langsung mengkonsumsinya. Mudah-mudahan ini bisa menjawab ketakutan masyarakat karena beranggapan Covid-19 ini belum ada vaksinnya. Saat ini tinggal dinas terkait untuk menganalisasinya,” terangnya.
Kendati begitu, dia meminta agar gula tersebut dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dampaknya. “Tapi saya yakini ini baik. Apalagi dalam paparan yang dilakukan Prof Faisal disertai uji sehingga ini sangat meyakinkan. Jika memang tidak ada dampak yang berarti, sebar saja ke masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Prof Faisal menjelaskan, anti virus temuannya tersebut bukan merupakan bahan kimia. Dimana ide untuk melakukan penelitian sehingga menghasilkan temuan anti virus Covid-19 tersebut, setelah dirinya merasakan dampak dari dahsyatnya virus asal Wuhan Cina tersebut. “Ini berupa makanan yang bisa kita konsumsi setiap hari,” kata Faisal.
Dia yang diketahui merupakan putra asli Sumsel ini menuturkan, jika anti virus temuannya tersebut sudah menunjukkan bukti keberhasilan saat dikonsumsi oleh orang yang positif Covid-19.
Dikatakannya, cara kerja gula anti virus temuannya tersebut yakni memecah protein. Karena Covid-19 ini berpantangan diberi protein. “Covid-19 ini akan cepat menyebar dan membelah diri jika pasien tersebut diberi protein. Artinya pasien pantang untuk diberi protein. Anti virus ini bisa memecah protein dalam tubuh kita sehingga kita tehindar dari Covid-19,” jelasnya.
Terlebih, lanjutnya, pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit lain dan memiliki imunitas rendah. Tentu hal itu akan semakin mempercepat terserang Covid-19.
Dia memastikan, gula anti virus Covid-19 ini tidak ada dampak sama sekali didalam tubuh. “Dampaknya, kita memiliki imunitas yang kuat. Tidak ada dampak buruk yang dihasilkan. Cara mengkonsumsinya bisa sama seperti mengkonsumsi gula biasa. Dan saya tekankan ini tidak akan mempengaruhi gula darah,” tukas dia. Rip